Read time : 10 mins
Ya Ar rahman Ar rahim 100 x
Semoga selalu penuh limpahan kasih sayang yang terbaik buat kami dan orang2 tersayang di sekeliling kami
Ada masa-masa dimana kita sulit sekali memahami keputusan yang diambil orang yang kita kasihi bisa adek,kakak,orang tua, mungkin juga suami atau istri
Ketika perasaan sulit memahami ini datang ekspresi yang dikeluarkan bisa sebel,marah, atau bahkan tidak perduli (berdasarkan pengalaman pribadi ceritanya )
Mungkin ada baiknya kita harus selalu menanyakan kenapa keputusan itu diambil oleh mereka. Ketika alasan itu disampaikan dan jika kita masih belum bisa memahaminya, saran dari sahabat saya terimalah karena alasan kasih sayang. Asal keputusan yang diambil tidak bersifat merusak hubungan dengan orang lain atau merendahkan diri. Sisanya doakan dan
ikhlaskan apa yang sudah menjadi keputusan mereka untuk selalu mendapat yang terbaik dari Allah. Cmiiw ya ? Saya pernah mengalami masa-masa dimana saya mengambil keputusan dan orang disekeliling saya kecewa dan marah. Kemudian saya menjalani keputusan saya dengan segala susah payah. Awalnya ada perasaan menyesal dan gengsi kenapa saya tidak menuruti masukan mereka. Tapi kemudian tidak ada gunanya menyesal karena saya selalu berpikir tidak ada hal di dunia ini terjadi sia-sia dan terjadi begitu saja. Semua hal sudah diatur oleh Dia yang Maha amat sempurna yang begitu luar biasa memberikan banyak kesempatan untuk saya belajar. Dan saya setuju dengan ungkapan everything happen for a reason ? Tantangan selanjutnya adalah how can i learn from that situation ? Karena dengan belajar saya bisa mengendalikan diri, dan ketika saya bisa mengendalikan diri itu yang biasa disebut orang sebagai dewasa.
*saya tulis dengan tujuan mengingatkan saya terus dan tidak pernah berhenti untuk belajar menjadi orang yang penuh kasih dan lebih bijaksana*
Ya Ar rahman Ar rahim 100 x
Semoga selalu penuh limpahan kasih sayang yang terbaik buat kami dan orang2 tersayang di sekeliling kami
Ada masa-masa dimana kita sulit sekali memahami keputusan yang diambil orang yang kita kasihi bisa adek,kakak,orang tua, mungkin juga suami atau istri
Ketika perasaan sulit memahami ini datang ekspresi yang dikeluarkan bisa sebel,marah, atau bahkan tidak perduli (berdasarkan pengalaman pribadi ceritanya )
Mungkin ada baiknya kita harus selalu menanyakan kenapa keputusan itu diambil oleh mereka. Ketika alasan itu disampaikan dan jika kita masih belum bisa memahaminya, saran dari sahabat saya terimalah karena alasan kasih sayang. Asal keputusan yang diambil tidak bersifat merusak hubungan dengan orang lain atau merendahkan diri. Sisanya doakan dan
ikhlaskan apa yang sudah menjadi keputusan mereka untuk selalu mendapat yang terbaik dari Allah. Cmiiw ya ? Saya pernah mengalami masa-masa dimana saya mengambil keputusan dan orang disekeliling saya kecewa dan marah. Kemudian saya menjalani keputusan saya dengan segala susah payah. Awalnya ada perasaan menyesal dan gengsi kenapa saya tidak menuruti masukan mereka. Tapi kemudian tidak ada gunanya menyesal karena saya selalu berpikir tidak ada hal di dunia ini terjadi sia-sia dan terjadi begitu saja. Semua hal sudah diatur oleh Dia yang Maha amat sempurna yang begitu luar biasa memberikan banyak kesempatan untuk saya belajar. Dan saya setuju dengan ungkapan everything happen for a reason ? Tantangan selanjutnya adalah how can i learn from that situation ? Karena dengan belajar saya bisa mengendalikan diri, dan ketika saya bisa mengendalikan diri itu yang biasa disebut orang sebagai dewasa.
*saya tulis dengan tujuan mengingatkan saya terus dan tidak pernah berhenti untuk belajar menjadi orang yang penuh kasih dan lebih bijaksana*
No comments:
Post a Comment